10 Fakta Dasar Perlu Kamu Tahu Tentang Lantai Kayu
Lantai kayu adalah pilihan favorit untuk rumah atau apartemen. Apakah kamu seorang pemula yang ingin memahami lantai kayu tanpa teknisitas yang rumit, seorang profesional yang ingin mengingat kembali, seorang pecinta DIY (Do It Yourself), atau bahkan sama sekali belum tahu apa-apa tentang lantai kayu? Tak perlu khawatir, kami punya informasi yang mudah dimengerti untukmu.
1. Jenis Bahan Dasar
Lantai kayu terbuat dari berbagai jenis bahan dasar utama: lantai kayu solid (atau sering disebut parket) dan lantai kayu buatan (engineered wood) yang memiliki struktur mirip kayu lapis (plywood) dengan lapisan atas tebal sekitar 1-3 milimeter. Setiap jenis memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri, tergantung pada lokasi pemasangan dan preferensimu.
Ada juga lantai kayu sintetis yang umumnya terbuat dari PVC seperti vinyl, SPC dan lantai kayu laminated yang terbuat dari bahan serbuk kayu. Semua jenis lantai kayu ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Baca juga : Perbandingan Decking Kayu Bengkirai dan Decking Kayu Ulin
2. Kayu Solid sebagai Pilihan Utama
Kayu keras berasal atau kayu solid dari pohon yang tumbuh lebih lambat dan memiliki daun yang lebar, yang menghasilkan kayu dengan kepadatan yang lebih tinggi. Beberapa jenis kayu keras yang sering digunakan dan sangat populer termasuk kayu Jati, Merbau, Sonokeling dan Ulin kalimantan.
Kayu keras menjadi favorit karena lebih tahan lama dan lebih mudah dirawat, meskipun harganya biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan kayu lunak ataupun kayu sintetis
3. Pilihan Finishing Populer
Water-based Polyurethane adalah jenis finishing yang paling populer saat ini. Keunggulan utamanya adalah ramah lingkungan karena menggunakan air sebagai pelarutnya. Selain itu, lantai kayu yang menggunakan bahan ini bisa digunakan dalam waktu singkat, hanya beberapa jam setelah aplikasi.
4. Ada yang 'Tanpa Finishing'
Tidak semua lantai kayu sudah memiliki lapisan finishing dan siap pakai. Lantai kayu solid bisa ditemukan dalam dua versi: yang tanpa finishing (unfinished) dan yang sudah dilapisi finishing di pabrik sebelum pemasangan (pre-finished). Lantai yang belum memiliki finishing harus diampelas dan difinishing setelah pemasangan. Pastikan proses ini dilakukan di ruangan yang tidak digunakan karena bisa menghasilkan debu dan kebisingan. Lantai kayu buatan biasanya sudah dilengkapi dengan finishing di pabrik.
5. Cara Pemasangan Bergantung pada Subfloor
Metode pemasangan lantai kayu bergantung pada jenis subfloor yang ada. Pada rumah tradisional dengan lantai kayu atau papan kayu, biasanya digunakan paku atau staple untuk mengikat lantai kayu ke subfloor. Jenis lantai kayu yang umum digunakan adalah lantai kayu solid.
Sedangkan pada subfloor yang terbuat dari beton dengan acian, ubin, atau keramik, lantai kayu biasanya direkatkan dengan lem yang kuat atau menggunakan metode 'floating.' Pada metode ini, lantai kayu tidak melekat langsung pada subfloor, tetapi mengambang di atasnya. Di antara lantai kayu dan subfloor terdapat lapisan tipis seperti busa (polyfoam) yang melindungi dari kelembaban dan mengurangi kebisingan.
6. Beragam Ukuran Lantai Kayu
Lantai kayu datang dalam berbagai ketebalan, mulai dari 14 mm hingga 20 mm. Semakin tebal biasanya lebih diinginkan, meskipun perlu diingat bahwa lantai kayu solid lebih rentan terhadap perubahan bentuk jika terlalu tebal. Sebagai contoh, lantai kayu solid jenis Jati mungkin memiliki ketebalan hanya sekitar 12 mm karena kualitas kayu Jati yang masih baik, dan ini dapat mengurangi biaya material.
Lebar lantai kayu buatan berkisar antara 60 mm hingga 200 mm, sementara lantai kayu solid biasanya memiliki lebar sekitar 4-6 cm.
Baca juga : Selain Keramik, Kenali 3 Jenis Lantai Terpopuler Ini!
7. Investasi Awal Lantai Kayu Solid
Biaya awal untuk bahan baku dan instalasi lantai kayu solid dari kayu keras (hardwood) biasanya lebih tinggi daripada lantai kayu buatan. Namun, dalam jangka panjang, lantai kayu solid bisa menjadi lebih ekonomis karena tahan lama dan memerlukan perawatan yang lebih sederhana. Ini berarti Anda tidak perlu mengeluarkan biaya perawatan sebesar yang diperlukan untuk merawat lantai kayu buatan.
8. Pentingnya Celah Kembang Susut
Ketika memasang lantai kayu, terutama yang solid, penting untuk menyisakan celah kecil sekitar 10 mm di sekitar tepi dinding, sudut ruangan, dan dekat pintu. Ini memberikan ruang bagi lantai untuk mengatasi perubahan suhu dan kelembaban dalam ruangan. Celah ini biasanya akan tertutup oleh pelapis dinding dan penutup pintu sehingga tidak terlihat.
9. Membedakan Lantai Kayu Visual
Setelah lantai terpasang, Anda dapat membedakan lantai kayu solid dan lantai kayu buatan dengan melihat serat dan pola kayu. Lantai kayu solid memiliki pola serat yang lebih beragam, dengan lebih banyak gelombang dan tanpa pola yang jelas. Anda juga mungkin akan melihat beberapa mata kayu yang sehat pada lantai kayu solid, yang kadang-kadang tak bisa dihindari, tetapi masih dapat digunakan untuk lantai.
Sementara itu, lantai kayu buatan mungkin memiliki beberapa lembar dengan pola serat yang sama karena vinir atasnya, yang dibuat dengan metode iris dari satu potong kayu.
10. Perawatan yang Benar
Hindari menggunakan air cuka atau baking soda untuk membersihkan lantai kayu karena dapat merusak lapisan Polyurethane yang melapisi lantai. Lebih baik lakukan perawatan rutin dengan vakum dan kain pel yang tidak terlalu basah. Jika ada tumpahan air di lantai kayu, segera bersihkan dengan kain kering agar kelembaban tidak meresap dan merusak lantai dalam jangka panjang.
Bila anda berminat memasang lantai kayu, bisa langsung menghubungi kami : Amir
Tidak ada komentar untuk "10 Fakta Dasar Perlu Kamu Tahu Tentang Lantai Kayu"
Posting Komentar